Blog Pribadi tempat berbagi dan bertukar informasi dan pengalaman

Senin, 24 Oktober 2016

Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam

Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.

Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman
Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini. 

Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. 
2. Menjauhi perbuatan zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
  1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
  2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

            
Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .

f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan renungan atau muhasabah.

Minggu, 19 April 2015

Pendakian Gunung Guntur, "Si Pendek" yang menantang !

Akhir pekan, tidak terlalu banyak gunung yang dapat dikunjungi dalam waktu hanya 2 hari. Terlebih jika kawasannya sangat jauh dari Jakarta. Sehingga lagi-lagi kota Garut menjadi tujuan utama kami. Perjalanan dilakukan pada tanggal 3-5 April 2015.

Kota Garut memang menyimpan keindahan alam yang tak berbatas. Selain Gunung Papandayan dan Cikuray yang sudah cukup dikenal, ternyata masih ada satu lagi gunung indah di sana. Gunung Guntur atau biasa disebut warga setempat gunung Gede. Hasil penelusuran singkat sebelum memutuskan berangkat, saya mendapati bahwa gunung ini memiliki ciri khas yang cukup unik dibandingkan gunung lainnya di Garut, yaitu mayoritas konturnya berpasir dan berbatu serta hanya ditumbuhi rumput ilalang (sabana) yang cukup tinggi bahkan sampai ke puncaknya. Sungguh memesona. Wajar jika beberapa orang menyebutnya Rinjaninya Kota Garut.
Gunung yang terletak di Kampung Dukuh Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut ini merupakan gunung api yang masih aktif meskipun aktivitas vulkaniknya cenderung menurun hingga kini. Namun pada tahun 1800 an, gunung ini merupakan gunung berapi paling aktif di Kota Garut dan letusan terbesarnya terjadi pada tahun 1840.
Ada beberapa yang menyebutkan bahwa Guntur adalah Rinjani-nya Kota Garut. Karena panoramanya sangat indah.Selain medan gunung yang menantang, Guntur juga dilengkapi dengan lembah, air terjun, sungai, panorama alam dan kawah.
Jumat malam, saya dan 7 orang teman lainnya berkumpul di kediaman salah satu teman kami. Dan langsung naik bus tujuan Garut Pukul 01.00 WIB dengan pemberhentian di pom bensin Tanjung, Garut dan masjid di dalamnya menjadi titik kumpul pertama. Kami tiba pukul 5 dini hari, sehingga sekedar merebahkan badan setelah melaksanakan 2 rakaat rasanya baik untuk kami mengumpulkan tenaga untuk tracking beberapa jam ke depan.


Jam menunjukkan pukul 5 pagi, setelah kami melakukan Shalat Subuh dan packing ulang, kami siap untuk memulai perjalanan melalui gang sebelah pom bensin yang merupakan awal mula jalur pendakiannya. Rejeki anak sholeh sholehah! Baru jalan kaki sedikit, langsung dapat tebengan truk. Sebenernya nebeng truk itu pilihan hidup dan mati. Jalur berpasirnya yang kayaknya gak cocok buat truk untuk memanjat dan berkelok dengan sisi kanan dan kiri jurang selain bikin mules, kalau lengah sedikit bisa kelempar keluar dari truknya. Tetapi karena dapat menghemat waktu selama 2 jam dengan berjalan kaki, alhasil kamipun menaikinya.
Kalau dilihat dari ketinggian Gunung Guntur 2249 MDPL, banyak orang yang meremehkannya. Sepertinya mudah saja untuk mendaki, bahkan pendaki pemula juga oke. Terlebih ketinggian gunung ini lebih rendah dari ketinggian Gunung Papapandayan (2665 MDPL) yang biasanya digunakan untuk sekedar camping ceria. Rasanya cukup untuk sekedar melepaskan rindu dengan tracking dan udara gunung. 
Gunung Guntur memiliki kemiringan yang sangat curam dan material tanah berupa tanah pasir berbatu. Untuk stabilitas tanahnya wilayah ini tergolong labil, dengan tingkat kelongsoran tanah yang tinggi dan daya serap tanah yang cukup. Hal ini diperparah dengan pengrusakan yang dilakukan oleh para penambang pasir ilegal di kaki gunung ini. Terlihat betapa tandusnya kawasan kaki gunung ini sebagai akibat dari penambangan pasir tersebut.

Dengan bismillah kami melanjutkan tracking.
 Ini adalah pendakian pertama ke Gunung Guntur untuk kami berdelapan, sehingga bermodal bismillah kami menyusuri track dengan track yang ada. Ternyata benar saja, ada dua jalur pendakian, yaitu jalur Curug Citiis 1-3 atau yang satu lagi jalur ikan asin (sebenarnya ini julukan dari saya sendiri, betapa tidak lewat jalur ini jalanan kering kerontang tanpa air, panas, dan pepohonan rindang hanya bisa dihitung dengan jari – persis seperti proses pembuatan ikan asin hehehe). Dan kami melewati jalur Curug Citiis yang lebih rindang walaupun tracknya luar biasa dasyat, jalur tracknya hamper mirip seperti Gunung Cikuray.
Jika mendaki gunung lain, team tidak akan terpecah, saling tunggu dan saling susul. Berbeda dengan pendakian Gunung Guntur, masing-masing memiliki metode sendiri untuk menjaga diri masing-masing agar tetap sanggup untuk mendaki. Bahkan saya menerapkan sistem 10:1, jadi 10 kali mendaki 1 kali berhenti untuk nafas lebih panjang. Tetapi sayangnya jalur pasir nan seru ini membuat perjalanan lebih istimewa, karena dengan mendaki 10 langkah, akan merosot 5 langkah.
Namun jangan salah, melewati jalur Curug juga hanya sampai batas Curug 3, setelah itu sama seperti jalur ikan asin yang kejemur luar biasa maha dasyat dengan nafas senin-kamis dan tidak ada sumber air lagi. Curug Citiis 3 adalah sumber air terakhir, yang berarti pendakian semakin berat karena harus mengambil air sebanyak-banyaknya biar tetap bertahan hidup selama di puncak. Dengan track nan aduhai dan stok berliter-liter air di gendongan membuat perjalann ini semakin menantang.
Seperti yang saya ungkap sebelumnya, jumlah pohon rindang bisa dihitung dengan jari, sehingga dirasa setiap pohon rindang kami anggapn sebagai pos untuk beristirahat sejenak dan bahkan sampe umpel-umpelan dengan pendaki lain yang juga lagi neduh dan istirahat saking jarangnya pohon rindang.
Semakin menuju puncak semakin miring juga jalannya, bahkan sampai hampir harus mencium tanah, karena sudah tidak bisa dibedakan kembali mana tanah untuk dipijak mana tanah untuk berpegangan. Bisa dibayangkan sistem 10:1 tadi akhirnya berubah menjadi 5:1 dengan paha dan betis yang saling bergema di setiap langkahnya (nyut-nyutan). Luas biasaaaa seruuu!



Malam tiba, terdengar di luar tenda riuh tertawa bersorak pendaki-pendaki yang sudah membangun tendanya. Bahkan salah satu rekan kami berkata bahwa pemandangan kota Garut sangat canti di malam hari dengan cahaya-cahaya lampunya yang menghias seperti bintang. Seperti sedang berada tengah langit, dengan kemilau bintang dari atas langit dan dari bawah dari cahaya lampu Kota Garut. Namun apa daya, karena badan kembali tidak enak. Padahal inilah yang dinantikan semua pendaki Gunung Guntur.
Dan besoknya saya baru sadar, kalau kita baru di puncak 1 karena dari situ melihat puncak lainnya yaitu puncak 2, dan yang lebih terkejut lagi ternyata Guntur punya 4 puncak.

It’s time to Turun Gunung!
Tanpa ragu-ragu, gunung Guntur saya nobatkan sebagai gunung yang lebih susah dituruni walaupun lebih pendek mdplnya dari gunung lain yang pernah didaki. Di Gunung Slamet manjat berjam-jam, turun bisa cuma 2 jam. Minimal bisa gelindingan. Sedangkan di Guntur, jangankan lari, gelesoran ngikutin kerikil saja masih sulit. Akhirnya saya memilih seperti turun dengan teknik perosotan sampai celana sobek di bagian belakang yang baru saya sadari saat hamper sudah sampai bawah. Hiks!
Setelah beberapa jam akhirnya, tibalah di bawah. Perjuangan maha Dasyat mendaki Gunung Guntur malah membuat saya rindu sesaat setelah mencapai kaki gunungnya. Dan suatu saat pasti akan melalukannya lagi, suatu saat.

Salam Gn Guntur 2249 M.dpl
Garut, 3-5 April 2015